(Sumber gambar : ourclasscorner.com)
Hanyalah sebuah strip. Sebuah tanda baca seperti yang lainnya, titik, koma, garis miring, tanda tanya, tanda seru dan lainnya. Ia memisahkan antara antara satu kata dengan kata yang lainnya, atau satu bilangan dengan bilangan lainnya, baik sebagai tanda pengurangan (minus) atau sebagai rentang (yang biasa kita baca dengan sitilah “sampai dengan”).Sebuah strip sebagai tanda minus atau penguarangan ia hadir dalam formasi matematika kehidupan. Ia senantiasa berada di belakang kita. Ke mana pun kita pergi ia mengikuti kita. Ia menjalankan fungsi eksistensinya sebagai tanda pengurangan, yakni mengurangi. Kita tak kuasa menolaknya sedikitpun. Seolah sebuah keharusan universal kita dibuat tunduk kepadanya. Berlalunya waktu, setiap tahun, setiap bulan, setiap hari, setiap detik yang kita lewati adalah tanda beroperasinya tanda strip dalam alur kehidupan kita ini. Ia hadir untuk mengurangi sisa waktu yang ada. Kita tidak bisa menggenggam waktu. Ia datang memintanya setiap saat, tak kuasa kita mempertahankannya. Ia hadir untuk terus mengurangi, mengurangi dan mengurangi, sampai akhirnya habis.
Biarlah ia tetap mengurangi, kita tak bisa merubahnya menjadi tanda positif (+) untuk operasi penjumlahan. Namun demikian, kita dapat berjalan di atasnya dengan penuh makna. Ya.. di atas tanda strip, kita bisa menapakinya dengan penuh arti. Ia adalah “rentang” dari satu titik untuk menuju kepada titik berikutnya yang masih rahasia namun pasti. Dari suatu bilangan ke bilangan lainnya yang merupakan ketetapan-Nya. Masing-masing kita memiliki strip tersebut. Ia adalah sebuah rentang yang memisahkan antara saat kahadiran dan saat kepulangan, yang memisahkan tanggal kelahiran dan kematian kita. Sebuah strip, ia adalah rentang waktu yang kita miliki. Sebuah kesempatan yang telah diberikan oleh-Nya kepada kita semua. Ia adalah kehidupan kita. Ia terus berjalan menuju ketetapan rahasia tersebut. Ia berjalan terus dengan prinsip pengurangan. Mengurangi usia kita, mengurangi kesempatan kita, mengurangi keluangan kita, ia terus menuntun kita sampai benar-benar berada di titik kepastian tersebut. Sampai akhirnya strip itu akan terukir di atas batu nisan kita sebagai garis tengah yang memisahkan antara tanggal kelahiran dengan tanggal kematian kita.
Hanya sebuah strip..namun ia melambangkan apa yang telah kita perabuat dan dan apa yang kita lakukan selama berada di alam fana ini. Marilah kita tapaki strip itu dengan penuh arti sebelum ia benar-benar terukir di atas batu nisan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar